“Fan aku mau kita break dulu, aku mau fokus belajar” diam
diam gue membaca pesan singkat yang baru masuk, dari pacar gue. Selesai membaca
pesan singkat itu hanya pandangan hampa yang terlihat dari pancaran sinar mata gue.
Memory demi memory terlintas di dalam lamunan gue, pedih
yang gue rasakan saat itu sangatlah menyiksa hati ini. Gue terhanyut dalam
lautan kenangan ketika bersama dia
Di pelabuhan Sunda Kelapa |
Di pelabuhan Sunda Kelapa |
Di pelabuhan Sunda Kelapa |
Gue selalu berusaha untuk menjalin hubungan kasih yang
serius dengan wanita, dengan alasan inilah yang membuat gue menilai sang
kekasih hati bukan orang yang tepat untuk gue dan membuat gue memilih berpisah
dengan sang pujaan hati, karna bagi gue break itu tanda ketidak seriusan orang
dalam menjalani suatu jalinan asmara
Detik, menit, jam, hari gue lewati dengan hati yang hancur
pasca berhenti memadu kasih. Perasaan ini semakin lama semakin tidak karuan.
Hingga suatu saat..
“Truth or dare?” seorang wanita (yang kata orang) berwajah
galak− panggil saja Echa − menanyakan itu pada gue. Tentu saja dare menjadi
pilihan gue karna takut ditanya hal yang aneh-aneh.
“Ikutin gue ya, DO YOU WANT TO BUILD A SNOWMAN?” bukannya
memperhatikan ucapannya, tapi gue malah memperhatikan cara dia mengucapkan.
Dalam lamun gue berkata, “aduhai, imut sekali muka lo”
“Ih irfan, cepetan tiruin guee” entah kenapa suaranya
terdengar imut, tidak seperti biasanya.
“Hah? Coba ulangin lagi dong” alasan gue untuk mendengar
lantunan nada yang indah dari dia. Kedua kali dia mengucapkan kalimat yang
diucapkan oleh elsa di film frozen itu membuat jantung gue berdebar. “Oh Tuhan,
apakah aku telah jatuh cinta kepadannya?” gue merenung di dalam hati.
Dewi fortuna berada di pihak gue, semua bubar ketika gue
berhasil menyelesaikan tantangan yang diberikan oleh Echa, hal ini memberikan
gue kesempatan untuk menghirup udara segar di luar kelas. Kembali gue membatin
sendirian, “kalau dipikir-pikir dia cantik juga ya, manis pula”. Sedikit demi
sedikit ia mulai membuat gue melupakan sang mantan.
Penampakan Echa |
Penampakan Echa |
Hari demi hari, semakin gue lirik dia, semakin membuat gue
terpesona. Perasaan gue kepadanya semakin bergejolak, menghilangkan perasaan
gue dari sang mantan. Sembari perasaan ini semakin berapi-api, gue hanya bisa diam, tidak
mendekatinya, memastikan apakah gue telah jatuh cinta padanya atau hanya
seperti yang lalu-lalu, sekedar suka dan berubah menjadi sayang.
Hujan berubah menjadi kemarau, basah berganti menjadi
kering.
Sang mentari bersinar cerah, memancarkan cahaya hangat yang
menghangatkan perasaan ini. Hari kelulusan tiba, sedangkan gue belum
mendekatkan diri ke sang pujaan hati. Sedari awal gue bertemu dengannya, gue
sadar kalau dia tidak akan pernah bisa gue miliki. Da gue mah apa atuh di mata
dia? Dianggap seorang teman pun gue sudah senang.
Siang berganti malam, sang rembulan digantikan sang mentari.
Gue berusaha melupakannya, tapi apa? gue tak mampu. Berbagai cara gue lakukan
untun melupakannya, mencari kawancut perempuan di kancut keblenger, cari
kenalan di masih jomlo di suatu web anak muda bahkan ke panti jompo.
Gue tahu, perasaan ini tidak akan menghilang bila belum ada
kepastian, kalau dia mempunyai perasaan yang sama. Hingga tiba saat, gue membulatkan
tekad untuk menyatakan cinta kepada sang pujaan hati. Berbagai strategi gue
persiapkan hanya untuk menyatakan cinta.
Saat tiba mengeksekusi strategi
“Lo pingin tau siapa yang gue suka?” dia menghiraukan
perkataan gue sembari berjalan cepat kearah mobilnya. “yang gue suka itu lo cha”
tepat di depan pintu mobilnya gue Cuma bisa berkata seperti itu.
Reaksi dia sama seperti yang gue bayangkan, “ah apaansih? Ga
ngerti, ga jelas lo ah”, dengan reaksi seperti itu, kini gue tau dia tidak
memiliki perasaan kepada gue, tapi setidaknya hati ini mendapatkan kejelasan.
Semenjak saat itu hati gue menjadi sangat berantakan,
membuat gue mudah suka kepada wanita manapun, hingga suatu saat gue bertemu
dengan seorang wanita yang berbeda dengan wanita lainnya− Namanya Rani.
Gue dan dia memang tidak dikelas yang, tapi kami sekelas di
kelas lintas minat, eksul, dan lomba−dimana gue mulai merasakan suatu getaran
hati. Dengan alasan lomba, gue mulai mencoba mendekatinya, tentunya membuat
kami sangat akrab.
Namun tak disangka, saat gue mengutarakan perasaan ini
padanya, dia memiliki perasaan yang sama. Gue tidak langsung menyatakan cinta
padanya dikarnakan takut dia bukan yang terbaik untuk gue. Hari demi hari
terlewati, perasaan ini semakin bergejolak, menghilangkan perasaan gue pada
Echa.
Tepat 3 hari setelah gue mengutarakan perasaan, gue mengajak
dia untuk menjalin suatu jalinan asmara. Entah kenapa dia menjawab iya untuk
menjadi kekasih gue, tapi sungguh gue sangat menyayangi dia sepenuh hati dengan
tulus hingga sekarang.
Kini gue sadar, cinta tidak akan datang tiba-tiba tapi cinta akan datang karna terbiasa, selalu bersama oleh karna itu pendekatan secara hati dan raga sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hati sang pujaan hati.
Gue dan Rani CFD-an di HI |
Jalan di mal |
Kini gue sadar, cinta tidak akan datang tiba-tiba tapi cinta akan datang karna terbiasa, selalu bersama oleh karna itu pendekatan secara hati dan raga sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hati sang pujaan hati.
.... *gak tau mau komentar apa*
ReplyDeleteoh iya, sebutan untuk kawancut perempuan namanya perawancut.
hehe sebenernya saya udah tau, cuma sebagai pelengkap syarat ada kata kawancut hehe
Deletecpcpcp. cinta cinta. cpcpcp *suara cecak*
ReplyDeletesalam kenal yaa. kalo berkenan visit back ke katamiqhnur.com juga yaa...
:D
hehe.. iya, nanti saya usahakan buka
Deleteciecie perjalanan cinta yang berliku :D
ReplyDeletehehe soalnya kalau lurus saja ga seru hehe
DeleteCiee... cieee... rasanya kalah nih, aku belum punya pacar, haghaghag. Jaga Rani baik-baik yee, uwuwuw :D
ReplyDeletehiwhiw, gapapa belum ada pacar yang penting berkarya:) siap! hiwhiw:))
DeleteEchanya buat gue aja, hahaha :D
ReplyDeletelonglast sama Rani :)
boleh, mau gue kenalin yog? ah jangan deh, buat masuk daftar calon istri gue tuh:) haha
DeleteAamin yog, makasih dan cepat move on dari gadis hujan
Fan kok gue gadiceritain sih. Kita kan mantanan... seatmate
ReplyDeletetunggu ya gue cari kenangan termanis kita:))
DeleteWAHAHAHA di foto nya ada gue XD. Ty irfan wkwkwk. Btw lo berani juga sebut merek ceweknya fan. Gue jadi tau deh :o. Btw nice post gan
ReplyDeletelo yang mana ya?*amnesia* haha sama sama.. yoi dong pasti itumah.. tau apa nih? makasih sist..
DeleteSek asek wkwk
ReplyDeleteSek asek wkwk
ReplyDelete