Ini adalah sebuah renungan untuk tidak direnungkan.
Sebagaimana ini sebuah renungan untuk tidak direnungkan, ada
baiknya ketika membacanya dengan memasang lagu mellow, jangan dijah yellow.
Mohon maaf bila ada beberapa orang yang merasa tersakiti ketika membaca tulisan
ini.
**
Nama saya Uta, seorang arsitek terkenal di salah satu kota di Indonesia. Saya hidup
sendirian semenjak saya berumur 23 tahun. Waktu itu saya pergi meninggalkan
rumah dan orang tua saya karna harus kuliah di luar negeri untuk melanjutkan
study S-2 saya.
Hidup saya yang sekarang sangat berbeda dengan hidup saya
dimasa lalu, sewaktu saya masih berumur 14 tahun. Waktu itu hidup saya
sangatlah kacau balau, semua anggota keluarga saya mengatakan hal yang sama ke
saya yang tentunya saja membuat saya semakin terjatuh kedalam kepedihan.
Kira-kira beginilah yang dibilang oleh anggota keluarga
saya:
“DASAR KAMU MANUSIA TAK TAHU DIUNTUNG! PERGI KAMU DARI RUMAH ATAU SAYA YANG PERGI
DARI RUMAH!” sambil membanting pintu kamar dengan kerasnya, ayah saya berkata
seperti itu. Dia berkata seperti itu ketika saya pulang hangout bareng
teman-teman saya. Kebetulan saya pulang malam sekitar jam 12 waktu itu.
“KAMU ITU MAU JADI APA SIH?! KAKAK MALU PUNYA ADEK KAYAK
KAMU!” sembari mengusir saya dari kamarnya ketika saya membuang gas di hadapan
teman-temannya.
“KAMU GAK TAU DIRI BANGET YA! MAU JADI APA KAMU NANTI?! GA
AKAN SUKSES KAMU KALO KAYAK GINI TERUS!”
ucapan mama saya ketika saya harus tinggal kelas. inilah yang membuat saya
sadar saya harus berubah.
Dan sebenarnya masih banyak lagi yang diucapkan oleh anggota
keluarga saya. Semua hal itu awalnya membuat saya tenggelam dalam kesedihan,
namun saya sadar, bila saya tidak bangkit dan berubah saya tidak akan bisa membahagiakan
orang tua saya.
Dengan tekad kuat saya memberani kan diri saya untuk meminta
maaf kepada semua anggota keluarga saya yang sempat hatinya terlukai oleh
perilaku saya. Sedikit demi sedikit hidup saya berubah menjadi baik, hingga
saya bisa sukses seperti saat ini.
**
Kawan, banyak orang tua, termasuk orang tua saya yang sering
bilang ke saya, “kamu ini belom jadi apa-apa, kalo kamu udah jadi orang kamu
baru boleh bangga!”.
Kawan lihatlah ke semua hal yang sekarang kamu miliki,
apakah semua itu milik kita? Apakah semua itu didapatkan dengan usaha kita?
Kawan ingatlah, semua hal yang kita miliki sekarang bukanlah
milik kita, semua masih milik orang tua kita.
Kawan ingatlah tugas kita adalah
belajar dengan benar, bukan hanya untuk bersenang-senang dengan harta orang
tua.
Kawan….
Apakah kita sudah menjadi manusia yang benar?
Apakah kita sudah meraih semua cita-cita?
Apakah kita sudah menjadi orang sukses
Are we human? I’m not.
haha kurang greget bro.. tapi lumayan lah, untuk mengingatkan orang yang suka menghabiskan harta orang tuanya, semangat :)
ReplyDeletehaha gue juga mikir gitu pas bacanya, tapi ga tau harus dikasih bumbu apa nih
Delete