Nama gue Irfan, beberapa orang di SMP
gue, memberi gue julukan “Kalkulator
Berjalan”. Alasan mereka, karna gue bisa ngitung cepet dan akurat tanpa
coret-coretan ataupun alat hitung. Selain itu, gue juga dianggap sebagai orang
pintar, bukan, bukan dukun.
Gue ingat sewaktu 1 bulan sebelum UN
SMP, semua orang bilang “ah nilai lo mah pasti bagus” “lo mah enak udah pinter
fan” dan yang paling parah seorang temen gue bilang “gue yakin nem lo 39, lo
kan genius fan” dengan hanya senyuman termanis, gue menanggapi ucapan mereka
Hari demi hari terlewati, tiba saatnya
gue menghadapi perang yang telah dinanti-nanti selama 3 tahun di SMP. Terlihat
canda tawa di SMP gue saat menunggu bel masuk ke ruang ujian, namun gue hanya
diam di tempat sambil menatap mereka dengan tatapan nanar. Di benak gue hanya
terpikirkan mau jadi apa gue saat dewasa nanti? Gue sendiri pun tidak yakin
kalau gue punya kemampuan khusus.
“TING TONG” saatnya semua peserta ujian
masuk keruang ujian. Semua murid di ruang ujian gue berdoa, berharap nilai
mereka bagus. Tidak, gue tidak sama seperti mereka. Doa gue hanya agar mimpi
buruk gue tidak terjadi.
*srek srek* bunyi kertas ujian dibalik
mulai terdengar, yang lain berfikir apa jawaban dari setiap soal matang-matang.
Tidak, lagi-lagi gue tidak sama seperti mereka. Soal demi soal gue kerjakan
tanpa pikiran yang matang karna disaat ujian gue berfikir apa yang terjadi
kalau mimpi buruk gue jadi nyata? Mau jadi apa gue?
Hal ini terus mengganjal pikiran gue
sampe rumah. Disaat yang lain belajar, gue membuka Microsoft word dan mulai
menentukan masa depan gue sebagai penulis. Walaupun gue takut tulisan gue di Microsoft
word bakal sama kaya tulisan tangan gue.
eh salah foto |
Sedih emang setiap melihat tulisan gue,
tidak cukup bagus untuk dibilang sebuah karya tulisan. Tapi gue berusaha untuk
bangkit. Disaat menunggu hasil UN gue belajar untuk menulis lebih baik dengan
berbagai cara, menulis lagi dan mendaftar sebagai kawancut di kancut
keblenger−sebuah komunitas blogger.
Hari demi hari gue lewati, tulisan demi
tulisan, mimpi demi mimpi.
Ketika kualitas tulisan gue mulai
berkembang sedikit demi sedikit, mimpi buruk gue datang.
Ijazah gue, ga sesuai harapan |
Tulisan demi tulisan, kualitas tulisan
gue menjadi semakin hancur karna gue menulis dengan hati yang hancur. Gue adalah orang yang gagal. Gue merasa gue ga pantas untuk hidup di dunia. Gue kehilangan
semangat hidup gue.
Gue hanya pasrah sambil berdoa yang terbaik
untuk gue, untungnya doa terkabul. Hidup gue berubah seketika
sebenernya sih ga beda jauh, tapi tetep ganteng dari dulu sampe sekarang |
Di sma tempat gue sekarang belajar, semua tidak berjalan dengan dengan
ekspektasi gue. dulu ekspektasi gue, gue hanya akan menjadi seorang introvert
yang tidak akan dikenal dan mengenal siapapun. Tuhan memberi gue jalan yang
berbeda. Gue mengenal dan dikenal banyak orang di tempat gue sekarang belajar.
Gue bersyukur mimpi buruk gue jadi
kenyataan, karna dengan menjadi kenyataan gue berubah sedikit demi sedikit
menjadi lebih baik, gue menemukan komunitas science yang berbeda dengan yang
lain, dan gue menemukan orang yang menurut gue, dia sayang dan mencintai secara
tulus ke gue.
komunitas science gue sebut aja KIR 31 jakarta |
orang yang (sekarang) menjabat sebagai pacar gue |
Sedikit memang kenangan yang bisa gue
bagikan di tulisan ini, tapi bagi gue ini adalah memory terbaik ditahun ini.
karna gue jatuh kelubang yang paling dalam saat gue terbang, gue memanjat
jurang kepedihan yang terjal dan menjelajahi dunia yang baru dengan semangat
yang baru.
Suatu saat nanti, ketika gue lagi lupa
daratan gue akan membaca tulisan ini untuk kembali ke daratan, disaat gue
tenggelam di lautan air mata gue akan membaca tulisan ini sebagai tenaga gue
untuk berenang ke daratan dan membuat gue sadar, ga selamanya mimpi buruk itu buruk, pasti ada keindahan dibalik keburukan itu.
Gue selalu tau Tuhan sudah merencanakan yang terbaik untuk kita, the question is can we do the best for God's plan?
So, this is the end of my post. Hope you
can learn something from this post and enjoy my post
Tulisan gua lebih jelek dari pada itu haha >,<
ReplyDeleteSetuju dh sma kata" trakhirnya
makasih:)
Deleteoh itu pacar lo? ohhhh udah nggak jomblo lagi..
ReplyDeleteiya nih hoho
DeleteTetap semangat ya, adik kelas *haghag* nilai UN nggak menentukan sukses nggaknya kamu, asal di masa mendatang kita jadi orang yang kayak apa. Eh, btw, foto pas SMA-nya mirip temen aku ya :D
ReplyDeleteBaca juga #MEmoryeah punyaku:
#MEmoryeah2014 Vaccines Young Ambassador 2014 dan #MEmoryeah2014 Aku dalam GADIS
wih.. ada jendral dateng kek blog ku *hiwhiw* haha iya iya, selama ada semangat masa depan tetap cerah kan? wah jangan2 ternyata aku ini temen kaka
DeleteNilai ujian segitu ga sesuai harapan? Wew, kamu maunya dapet nilai berapa? Dulu, gue lebih kecil dari itu woles aja hahaha :D
ReplyDeletehehe iya, dulu sih pinginnya minimal 9 semua, tapi malah segitu.. hehe iya sekarang gue malah bersyukur bgt dapet segitu
Deletenilai segitu nah udah lumayan.. masih SMA ya, pesen kakak dunia kuliah jauh lebih kejam dek, waspadalah~
ReplyDeletehoho tapi dijaman sekarang nilai segitu ga bisa dapet sma favorite kak._. hoho dunia kuliah mah sangat kejam kak._.
DeleteBersyukurlah wahai anak muda hahaha
ReplyDeleteuntungnya ini udah bersyukur, bersyukur sangat malah haha
Deletemangat kakk
ReplyDeletewaduh adek kelas gue nyasar kesini. makasih makasih
DeleteIkut ekskul karna modus wkwkwk kampret
ReplyDeleteIkut ekskul karna modus wkwkwk kampret
ReplyDelete