Sunday 24 August 2014

Dimanakah engkau berada, wahai jodohku?

“ta lo ngejomblo mulu, kapan nyusul kita nih?” ucap Uty seorang teman uta ditempat pernikahan Ita, sahabat Uta dan Uty. “belom ada yang cocok nih sama gue ty. Ya namanya juga jodoh ga kemana, nanti dateng sendiri ke gue, lagipula jodohkan ditangan tuhan” ucap Uta dengan nyantai dan bergaya seperti artis papan reklame.

Berjam-jam Uta dan Uty berbincang-bincang dengan sahabat-sahabatnya yang diundang oleh Ita ke acara pernikahannya. Sampai suatu ketika sebuah ucapan teman-teman Uta yang membuat Uta sedih dan termenung seketika. Uta selalu memikirkan ucapan dari temannya itu.

Hari demi hari, Minggu demi minggu, Bulan demi bulan Uta lewati dengan perasaan yang tak menentu. Ternyata ia masih teringat oleh kata teman-temannya itu. Ia menjadi seseorang yang sangat berbeda. Garis indah bibirnya kini berubah menjadi sebuah kerutan yang menggamb
arkan perasaan Uta.

“ Apa gue ngambil cuti dulu deh buat beberapa hari kedepan ya?” Uta berbicara dengan diri sendirinya. Ia berniat untuk menenangkan dirinya dari dunia luar yang hanya membuat ia semakin sedih. Hidupnya menjadi semakin tidak karuan semenjak ia melihat semua sahabat sahabatnya telah memiliki pasangan hidup.

“Bubur ayam! Bubur enak, sehat tanpa bahan pengawet!” Suara teriakan tukang bubur ayam ketika sang surya akan segera naik melintasi cakrawala. “Jangan-jangan suara itu jodohku!” Uta segera berlari dari rumah mewahnya. Lantai demi lantai ia lewati sambil berlari untuk mengajar sang jodoh.

“Bang sini bang! Lo mau kan bang nikah sama gue” ucap Uta sambil berusaha mengatur nafas setelah lari menuruni 10 lantai.

“eh eh eh! Gila ya lo?! Gue juga masih demen sama cewe juga kali. Ga waras nih orang” sang jodoh menolak Uta tetapi ia tetap memohon mohon kepada sang tukang bubur. Karena sang jodoh merasa terancam, ia memukul Uta.

*PLAK*

“Kamu jahat kamu ga pernah ngerti perasaanku! Kita putus” Uta meneteskan air matanya layaknya perempuan.

Ia kembali masuk kedalam rumah. Sedihnya semakin menjadi-jadi. Semua orang yang lewat didepan rumahnya kini ia anggap jodohnya dan selalu ia kejar. Ia menjadi seperti orang gila. Sampai suatu saat….

“mas jodohku jangan lari mas” sambil berlari Uta mengucapkan berkali-kali kalimat itu.

“DOR!” suara pistol meletus dan melesatkan peluru kea rah kepala Uta dan ia meninggal seketika.

Ya, memang mengenaskan akhir hidupnya si Uta yang harus mati tanpa cinta yang sesungguhnya. 

Memang benar yang diucapkan Uta bahwa jodoh ditangan tuhan. Tapi bagaimana bila tuhan kalian dan jodoh kalian berbeda? Bagaimana bila jodoh kalian tak memiliki tuhan?

Jodoh itu memang ditangan tuhan, tapi bukan berarti kita tidak harus mencarinya. Bagaimana tuhan mau memberikan jodoh kalian bila kalian tidak berusaha untuk mendapatkan jodoh kalian?

Percayalah bahwa tuhan akan dengan mudah memberikan jodoh kalian bila kalian mau mencarinya dan menjaganya dengan baik-baik ketika sudah mendapatkannya. Jangan sampai tuhan menyimpan dan menarik kembali jodoh kalian karna kalian tidak mau berusaha mencari dan menjaganya.
"jangan meminta jodoh yang terbaik kepada tuhan bila kamu belum cukup baik bagi jodohmu dimata tuhan"

8 comments:

  1. Baru ngomongin soal jodoh.. langsung nulis dia di blog.. wkwk keren.. contoh usaha buat nyari jodoh apa?

    ReplyDelete
    Replies
    1. haha.. nyari didunia nyata apa diceritanya?

      Delete
  2. Jodoh itu memang ditangan tuhan, tapi bukan berarti kita tidak harus mencarinya. Bagaimana tuhan mau memberikan jodoh kalian bila kalian tidak berusaha untuk mendapatkan jodoh kalian?

    hahahaa bener banget kata-kata kamu ini. hehehe

    jalan-jalan ke blog saya dong. mohon komennya yaah ^^

    http://diirumahkata.blogspot.com/2014/08/boleh-lahir-dari-telur-yang-sama-tapi.html

    ReplyDelete
  3. Hem ngomongin jodoh.. Hemmm jomblonya gak tuntas tuntas gitu ta

    ReplyDelete
  4. "Suara teriakan tukang bubur ayam ketika sang surya akan segera naik melintasi cakrawala." manteb bat nih kalimat. Ampe kaget

    ReplyDelete

Untuk kamu, iya, kamu, yang udah mau baca tulisan gue, makasih banget ya.
Tolong dikomentari ya, supaya tulisan-tulisan gue bisa lebih bagus lagi. Komentarnya yang sopan dan ga menyingung, atau akan gue hapus.
Buat yang mau nge-Copy tulisan gue boleh kok, asal ditulis siapa penulis aslinya dan link aslinya.
Makasih.