Tuesday 3 November 2015

Summer Will Gone

Sinar redup sang mentari menghujani seluruh taman bunga. Taman bunga yang penuh dengan warna. Sayang, bila diperhatikan lebih mendalam, taman bunga ini mulai layu.
Kuajak kamu untuk menghabiskan sisa musim panas terakhir di tahun ini. Di taman bunga ini. Berharap menjadi kenangan terindah saat bersamaku

"Di sana" kutunjuk sebuah pohon besar di tengah taman. Kutarik lembut tanganmu mengikutiku membelah hamparan bunga yang layaknya seperti kasur. Kamu hanya diam membisu mengikuti tarikan tanganku. Di tengah hamparan ladang bunga ini, kamu layaknya seorang putri, cantik dan menawan.

Di bawah pohon yang rindang, punggungmu menyentuh tanah dan matamu menatap kosong angkasa raya. Aku diam menunggumu berbicara, namun kutahu kamu tak ingin berbicara disaat matamu akan meneteskan air mata.

Kutatap lembut tiap inci wajahmu, sempurna, tidak ada lecet sama sekali. Namun, hatimu, terluka lebar. Kualihkan padangan mataku kearah ladang rumput. Bunga terakhir musim panas, yang kutemukan diantara bunga-bunga yang melayu, baru saja mekar. Hanya untukmu kupetik bunga ini. Harapku bisa menutupi kesedihanmu akan kepergianku.

No comments:

Post a Comment

Untuk kamu, iya, kamu, yang udah mau baca tulisan gue, makasih banget ya.
Tolong dikomentari ya, supaya tulisan-tulisan gue bisa lebih bagus lagi. Komentarnya yang sopan dan ga menyingung, atau akan gue hapus.
Buat yang mau nge-Copy tulisan gue boleh kok, asal ditulis siapa penulis aslinya dan link aslinya.
Makasih.